Pada sidang pleno laporan pertanggungjawaban terkait keuangan, M Arsyad memberikan pernyataan bahwa PC Pemuda Muhammadiyah (PM) Kotagede memperoleh pembagian dana dari PPHQ paling besar yaitu sebesar 15 juta. "Pada pembagian laba PPHQ memang PCM memperoleh 1 juta, ortom-ortom juga dapat, HW, NA juga dapat. Sedangkan Pemuda Muhammadiyah memperoleh pembagian laba paling besar sekitar 15 juta." ujarnya.
Pernyataan tersebut akhirnya memunculkan tanda tanya kepada peserta sidang yang hadir, terutama dari ortom-ortom di Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) sendiri seperti NA dan HW. Apakah benar PM memperoleh dana sebesar 15 juta?
Sekretaris Pemuda Muhammadiyah Kotagede Muhammad Budi Setiawan membantah pernyataan tersebut. Pria yang lebih akrab disapa Wawan ini menjelaskan bahwa PCM, ortom (PM, NA, IPM dan HW) memperoleh pembagian laba yang sama sebesar 1 juta rupiah. "Sesuai dengan LPJ PPHQ tahun 1436 H, PCM dan ortom memperoleh porsi yang sama, yaitu sebesar 1 juta rupiah. Sedangkan AMM yang memang merupakan pemilik PPHQ memperoleh dana sebesar 5 juta. sisanya bagi hasil BMT, Kesejahteraan anggota PPHQ dan laba ditahan." jelasnya.
Wawan juga mengaku telah berkoordinasi dengan Bendahara PPHQ Intan Puspitasari bahwa tidak ada dana sebesar 15 juta untuk PM Kotagede. Bahkan pembagian laba PPHQ tahun 1436 H belum ada yang diserahkan ke PCM maupun ortom-ortom.
Sedangkan menurut Intan, selama ini PPHQ juga belum jadi diaudit atau dibantu dalam pembuatan laporan keuangan. Penyataan Intan tersebut menepis pernyataan M Arsyad bahwa lembaga PPK PCM beberapa tahun terakhir membantu PPHQ dalam pembuatan laporan keuangan. "PPK PCM belum jadi mengaudit PPHQ, hanya beberapa waktu lalu, Aldi (ketua PPHQ-red) bertanya saldo kas. Katanya ditanyai oleh Pak Arsyad. Selama ini laporan keuangan juga dibuat sendiri." jelas Intan.
