
Ketiga ortom tersebut yaitu Pemuda Muhammadiyah yang sampai saat ini baru mengutus dua perwakilan yakni Muhammad Budi Setiawan dan Hikmat Pris Hadi.
Nasyi'atul 'Aisyiyah yang pada tahun ini mendapat tugas sebagai penyelenggara formaturan juga hanya bisa mengirim dua kandidat anggota formatur, yaitu Tanjung Lihayati dan Euginia yang keduanya masih berstatus belum pasti. Sedangkan Fokopa sudah menyerahkan tiga nama, yakni Winda, Hatta, dan Della.
Menurut Muhammad Budi Setiawan, untuk membentuk kepengurusan AMM, formatur minimal membutuhkan 9 anggota, yang nantinya akan ditempatkan pada posisi pengurus harian (PH) AMM Kotagede (4 orang), dan 5 orang sisanya akan ditempatkan sebagai koordinator seksi Dakwah, Dana, Brosur, Pawai, dan PPHQ.
Selain ketiga ortom tersebut, ortom HW, TS, dan IPM masing-masing tidak bisa mengirimkan perwakilan untuk pembentukan formatur AMM Kotagede.
Secara umum masing-masing ortom mengalami masalah yang serupa, yakni kendala regenerasi, sehingga membutuhkan proses yang cukup lama untuk menentukan nama perwakilan di formatur AMM.
Di sisi lain banyak anggota sie AMM seperti dari Brosur dan PPHQ yang masih belum terserap ke dalam ortom (PM, NA, HW, TS, IPM, Fokopa).
Kemungkinan terburuk dari kondisi ini menurut sekretaris NA, Etri Pratiwi, adalah vakumnya kegiatan AMM Kotagede periode tahun 2016.
"Kalau sampai malam ini tidak ada perkembangan, ya kita harus siap dengan kemungkinan terburuk, AMM tidak terbentuk," jelas Etri.